Pengalaman Belajar Daring paling Mengesankan

9 min read

pengalaman belajar daring

Pengalaman Belajar Daring – Pada saat pandemi Corona melanda seluruh dunia, kegiatan belajar-mengajar menjadi terganggu. Para siswa harus belajar dari rumah menggunakan teknologi daring yang terkadang terasa sulit.

Namun, saya, seorang siswa, ingin berbagi pengalaman belajar daring selama pandemi Corona yang mungkin dapat membantu teman-teman yang masih mengalami kesulitan belajar secara daring.

Pengalaman Belajar Daring Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa yang terbiasa belajar secara konvensional dengan hadir langsung ke kelas.

Namun, karena pandemi yang melanda seluruh dunia, saya harus beralih ke metode belajar daring atau online.

Saya akui, awalnya saya merasa sangat sulit untuk beradaptasi dengan cara belajar baru ini. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menemukan cara agar bisa memaksimalkan pengalaman belajar daring saya.

Pertama-tama, saya memastikan bahwa saya memiliki perangkat yang dibutuhkan untuk mengakses pembelajaran daring seperti komputer, laptop, atau tablet.

Selain itu, saya juga memastikan bahwa saya memiliki koneksi internet yang stabil untuk menghindari masalah jaringan yang dapat menghambat proses belajar saya.

Saya juga memilih platform pembelajaran daring yang nyaman dan mudah digunakan. Setelah mencoba beberapa platform pembelajaran daring, saya memilih salah satu yang paling sesuai dengan gaya belajar saya.

Saya memilih platform yang memberikan akses mudah ke materi pembelajaran dan memungkinkan interaksi dengan teman sekelas dan guru melalui video conference.

Bagian #2


Untuk menjaga motivasi belajar saya, saya membuat jadwal belajar dan mengikuti jadwal tersebut dengan ketat. Saya menetapkan jadwal belajar yang fleksibel, tetapi tetap konsisten dan mengikuti waktu perkuliahan yang ditentukan.

Untuk meningkatkan pengalaman belajar saya, saya juga mencoba memvariasikan metode belajar saya. Saya mencoba menonton video pembelajaran, membaca artikel, dan berpartisipasi dalam diskusi online untuk memperkaya pengalaman belajar saya.

Salah satu keuntungan dari belajar daring adalah fleksibilitas waktu dan tempat, sehingga saya dapat belajar di mana saja dan kapan saja sesuai dengan jadwal saya.

Namun, kekurangannya adalah kurangnya interaksi sosial langsung dengan teman sekelas dan guru.

Setelah beberapa waktu belajar daring, saya menyadari bahwa saya mulai merasa nyaman dan menyukai metode belajar baru ini.

Saya tidak lagi merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring. Bahkan, saya mulai menikmati belajar daring dan merasa terbiasa dengan pola belajar baru ini.

Bagian #3


Seperti kata pepatah jika pengalaman adalah guru terbaik, pembelajaran daring memberikan saya kesempatan untuk memperluas jangkauan pembelajaran dan mengembangkan keterampilan teknologi yang berguna untuk masa depan.

Saya juga belajar untuk mandiri dan disiplin dalam belajar, karena saya harus memotivasi diri sendiri untuk terus belajar dan mengikuti jadwal belajar yang sudah saya buat.

Dengan pengalaman belajar daring atau pengalaman belajar dari rumah selama pandemi ini, saya belajar bahwa adaptasi dan perubahan bisa menjadi kesempatan untuk berkembang dan memperluas kemampuan kita.

Meskipun awalnya sulit, namun dengan kesabaran dan kemauan yang kuat, kita dapat memaksimalkan pengalaman belajar daring kita.

Pengalaman Belajar Daring SMAK Bojonegoro

Selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran di Indonesia dan hampir seluruh dunia mengalami gangguan.

Gangguan tersebut meliputi gangguan teknis pembelajaran dan gangguan pada aspek psikologis guru dan peserta didik.

Gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru dalam kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan di sekolah.

Semua menjadi kacau dan terkesan tidak siap dalam menghadapi perubahan mendadak ini. Virus corona datang tiba-tiba dan menyerang manusia, termasuk dunia pendidikan di Indonesia.

Selama pandemi corona menyebar hampir di seluruh dunia, pembelajaran daring dianggap sebagai solusi untuk kegiatan belajar mengajar.

Bagian #2


Meskipun berbagai instansi pendidikan telah menyetujui cara ini, metode pembelajaran daring menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Bagi para pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan dan sulit membuat siswa memahami materi.

Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi siswa yang berbeda-beda menjadi masalah. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan belajar jarak jauh.

Koneksi internet yang lemah, perangkat yang kurang mendukung, dan biaya kuota yang mahal menjadi hambatan nyata.

Hal ini juga berlaku bagi para guru yang melaksanakan tugas negara. Meskipun demikian, pembelajaran harus tetap berlangsung.

Bagian #3


Di tengah pandemi, setiap sekolah dan stafnya berusaha mencari solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada. Para guru menemukan cara masing-masing untuk menangani masalah ini.

Sebagai contoh, di sekolah tempat saya mengajar sebelumnya di salah satu SMK Swasta di Bojonegoro, mereka merombak jadwal mata pelajaran untuk mendukung kenyamanan dan kemampuan siswa setiap harinya.

Hanya beberapa jenis mata pelajaran yang diajarkan dalam satu hari untuk mengurangi kejenuhan dalam belajar.

Ini diharapkan dapat membantu siswa memahami materi lebih baik lagi dan memberi waktu lebih lama bagi siswa untuk berinteraksi dengan guru.

Namun, penggunaan daring memerlukan banyak kuota internet bagi siswa maupun guru.

Tetapi, tidak mengherankan jika metode pembelajaran daring menghadapi masalah. Seorang teman guru di SMK Swasta di Bojonegoro, Farchan Ali Rosyadi, S.Pd., menyatakan bahwa pembelajaran daring tidak efektif seperti pembelajaran tatap muka (luring).

Menurutnya, bahkan ketika proses belajar mengajar berlangsung di kelas, masih banyak siswa yang bingung dan harus bertanya berulang-ulang.

Bagian #4


Ketika proses pembelajaran dilakukan secara daring, terdapat kendala seperti koneksi internet yang lemah dan smartphone siswa yang tidak memadai.

Beberapa materi memang harus dijelaskan secara langsung, seperti yang saya alami dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam materi debat.

Idealnya, para siswa saling bertatap muka dan berkomunikasi dengan suara untuk melakukan proses debatnya. Namun, hal ini memerlukan kuota internet yang cukup besar, dan tidak semua orang tua siswa mampu membelinya.

Terlebih lagi, kita tahu bahwa kuota internet saat ini sangat mahal, terutama di masa pandemi di mana faktor ekonomi sangat sulit bagi banyak keluarga dan perusahaan.

Berdasarkan pengalaman mengajar saya selama ini, saya setuju bahwa sistem pembelajaran daring efektif dalam memberikan tugas, namun tidak efektif dalam memfasilitasi pemahaman materi secara menyeluruh.

Bagian #5


Faktor-faktor yang dialami oleh para guru dan siswa, seperti koneksi internet yang lemah, kurangnya fasilitas teknologi, dan kuota internet yang mahal, menyulitkan proses pembelajaran.

Selain itu, tugas-tugas yang diberikan kepada siswa seringkali menumpuk dan dapat menyebabkan stres.

Dari beberapa kasus yang telah saya sebutkan sebelumnya, mungkin beberapa dari bapak dan ibu juga pernah mengalaminya.

Namun, ada beberapa kelebihan dari pengalaman belajar daring yang kita lakukan sekarang. Salah satunya, tidak ada kebutuhan untuk ruang kelas secara fisik.

Guru dan murid dapat belajar dan mengajar di mana saja dan kapan saja, meskipun berada di jarak yang jauh. Bagi murid, ini memberikan fleksibilitas dan dinamisme dalam mengatur waktu belajar mereka sendiri.

Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi murid yang tidak memiliki waktu banyak atau tidak memungkinkan untuk datang ke kelas secara fisik.

Bagian #6


Selain itu, pembelajaran daring atau sistem pembelajaran online memungkinkan para murid untuk belajar secara mandiri dan dapat mengatur tugas pembelajaran mereka sendiri.

Sebenarnya masih banyak kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran daring, pembelajaran online, dan pembelajaran tradisional tatap muka.

Namun, yang terpenting adalah kesadaran bersama dari guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat untuk terus semangat belajar dan memotivasi diri untuk menjadi lebih baik.

Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten atas semua yang telah mereka berikan untuk kita semua.

Sebagai masukan untuk semuanya, kita harus bersinergi dalam menghadapi pandemi ini, sesuai dengan identitas Negara Indonesia “Gotong Royong”. Kita harus berusaha dan berdoa demi pendidikan Indonesia yang maju dan beradab.

Pengalaman Belajar Daring SMK Kanisius Temanggung

Setelah sejenak melaksanakan PTM penuh, ternyata kita harus kembali ke PJJ karena kasus Covid-19 di Temanggung meningkat kembali.

Namun jangan sedih, semoga PJJ kali ini tidak sepanjang PJJ sebelumnya. Sekarang, saya akan berbagi cerita salah satu teman kita saat mengikuti PJJ. Simak berikut ceritanya:

Bagian #1

Saya menjalani pembelajaran daring di rumah dengan jadwal yang sama seperti saat masih di sekolah. Saya bangun pagi dan melakukan kegiatan seperti mandi dan sarapan, serta menyiapkan buku untuk pembelajaran.

Meskipun belajar di rumah, saya tetap memakai seragam sekolah lengkap dengan atributnya agar suasana belajar tidak berbeda dengan saat di sekolah dan menunjukkan kesiapan saya dalam mengikuti pembelajaran daring.

Pukul 07.30 tepat, saya bergabung dalam zoom meeting untuk belajar. Meskipun hanya melalui jarak jauh, saya senang bisa melihat teman-teman dan guru-guru. Saya tetap bersemangat dan tekun dalam belajar, serta selalu menjalankan tata tertib seperti saat di sekolah untuk mempertahankan prestasi saya.

Bagian #2

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan sekolah, saya membantu ibu di rumah. Ini merupakan pengalaman baru bagi saya, karena saya mulai mencuci piring, menyapu lantai, dan menata tempat tidur.

Awalnya, semua pekerjaan yang diberikan ibu terasa berat bagi saya, tapi karena saya sering melakukannya, saya mulai terbiasa dan pekerjaan yang awalnya terasa berat kini terasa lebih ringan.

Saya merasa senang bisa membantu ibu dan belajar memasak bersamanya untuk mengisi waktu luang di rumah serta menjaga suasana rumah tetap harmonis.

Semuanya sangat menyenangkan dan memberi saya pengalaman baru yang berharga.

Bagian #3

Saat Pandemi ini, saya belajar secara daring di rumah dan mendapat banyak pengalaman yang menyenangkan serta baru yang bermanfaat bagi diri saya.

Salah satu manfaatnya adalah menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas yang menjadi kewajiban saya.

Pengalaman belajar saya tidak hanya sekedar belajar online dirumah, namun juga memperoleh nilai-nilai seperti kedisiplinan, ketaatan, kecerdasan, bertanggung jawab, dan kemandirian yang berguna bagi perkembangan diri saya.

Dengan demikian, pengalaman belajar saya selama pandemi ini tidak sia-sia.

Bagian #4

Seperti yang kita ketahui, Covid-19 sedang mewabah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai warga negara, kita harus melawan virus ini dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

Dalam upaya mencegah penularan Covid-19, penting untuk selalu melakukan tindakan pencegahan tersebut.

Selain itu, kita juga harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar virus ini segera hilang dari dunia dan keadaan segera pulih, sehingga kita bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Terima kasih, itulah pengalaman belajar saya selama belajar di rumah selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pengalaman Telat Bayar Kredivo beserta Solusi Lepas Pinjol

Pengalaman Belajar Daring Oleh Guru Member Kemendikbud

Berikut cerita pengalaman belajar darig yang diceritakan oleh guru di media kemendikbud.

Melaksanakan pembelajaran online bukanlah hal yang mudah dan lancar seperti waktu di kelas, namun metode ini memiliki manfaat bagi peserta didik dalam menghindari ketertinggalan teknologi.

Sebagai guru, saya menggunakan aplikasi classroom dan schoology untuk menginput materi atau tugas dengan mudah. Namun, siswa sering mengeluh tentang jaringan internet yang tidak lancar atau putus-putus.

Meskipun sudah ada aplikasi yang disediakan, banyak siswa yang masih mengirim tugas lewat Whatsapp karena kesulitan menginput tugas mereka di aplikasi.

Beberapa siswa juga mengalami masalah saat mengerjakan Penilaian Harian online, jika jaringan tidak tersedia, maka nilai mereka tidak akan muncul di aplikasi.

Madrasah kemudian menyarankan kami untuk menggunakan aplikasi e-Learning sebagai alternatif untuk pembelajaran online. Aplikasi ini lebih lengkap dan cocok untuk para guru, karena mudah digunakan.

Namun, kendala jaringan dan gangguan server tetap menjadi masalah. Seringkali, kami sebagai guru dan peserta didik kesulitan masuk ke aplikasi e-Learning karena server mengalami gangguan atau jaringan sinyal terganggu.

Bagian #2


Untuk mengatasi kendala ini, kami sebagai guru mengunggah seluruh materi pelajaran pada saat server tidak mengalami gangguan sehingga peserta didik dapat mengakses materi tersebut tanpa batasan waktu.

Mereka dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja untuk berjaga-jaga jika server mengalami gangguan, meskipun sudah terjadwal untuk pembelajaran online.

Selain itu, tugas dan penilaian harian juga diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama agar peserta didik dapat mengerjakannya di waktu yang lain jika server mengalami gangguan.

Sebagai seorang wali kelas, hampir setiap hari saya menerima keluhan dari peserta didik bahwa mereka tidak dapat masuk ke dalam aplikasi e-Learning.

Mereka juga mengeluh bahwa meskipun mereka belum menyelesaikan tugas, aplikasi menunjukkan bahwa tugas tersebut telah selesai dan mereka khawatir tidak mendapatkan nilai yang baik.

Anak-anak sangat antusias dan lucu. Bahkan, beberapa dari mereka yang telah menyelesaikan tugas atau penilaian harian menghubungi guru mereka melalui pesan atau telepon untuk meminta materi atau tugas selanjutnya.

Namun, cerita pengalaman belajar daring di atas hanya berlaku untuk peserta didik kami yang memiliki fasilitas ponsel atau laptop dan paketan internet. Masalah yang dihadapi oleh peserta didik kami yang lain lebih memprihatinkan.

Bagian #3


Masih banyak dari peserta didik kami yang kurang mampu, sehingga ada beberapa tugas yang dikumpulkan melalui WhatsApp milik teman mereka karena mereka tidak memiliki ponsel, atau ada juga yang sama sekali tidak dapat mengerjakan tugas karena mereka tidak memiliki ponsel.

Ada juga yang memiliki ponsel tetapi tidak memiliki paketan internet karena harganya mahal, sehingga beberapa peserta didik kami sulit terdeteksi kegiatan belajarnya.

Pembelajaran di TVRI sangat membantu kami sebagai guru dalam memberikan kesempatan kepada peserta didik kami yang kurang mampu untuk belajar.

Namun, kami masih khawatir apakah mereka benar-benar memperhatikan dan belajar dari program pembelajaran di TVRI. Kami berharap mereka tetap termotivasi untuk belajar.

Selain itu, di dalam grup kelas kami, saya sering memberikan informasi kepada peserta didik untuk tetap di rumah, menjaga kesehatan dan kebersihan, melakukan olahraga, dan istirahat yang cukup di tengah-tengah pembelajaran.

Kami juga memasukkan materi tentang COVID-19 dalam pembelajaran, serta memberikan soal tentang COVID-19 dalam penilaian harian untuk mengingatkan peserta didik agar tidak melupakan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.

Pengalaman Belajar Daring Sman 1 Teluk Bintan

Pengalaman belajar daring ini ditulis oleh siswi bernama Windi Trio Ariska.

Belajar di rumah memang sama dengan belajar di sekolah, namun dengan cara yang sedikit berbeda.

Belajar di rumah membutuhkan usaha ekstra untuk memahami materi yang diberikan. Ada biaya tambahan untuk paket data internet dan beberapa guru memberikan tugas yang sulit diatur waktu pengerjaannya.

Bahkan ada guru yang memberikan tugas dengan waktu yang singkat, padahal tugas sebelumnya belum selesai.

Belajar secara daring dapat menyebabkan rasa bosan dan kadang-kadang saya dimarahi orang tua karena terus bermain dengan ponsel.

Namun, karena sekolah adalah kewajiban saya, saya harus menyelesaikannya meskipun agak sulit. Saya tidak menghabiskan seluruh waktu saya untuk belajar daring, sebagian waktunya saya gunakan untuk membantu orang tua dan beristirahat.

Oleh karena itu, saya pernah terlambat dalam menyelesaikan tugas dari guru. Namun, saya tetap menyerahkan tugas tersebut meskipun terlambat, karena saya percaya bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menuntut ilmu.

Itulah pengalaman belajar daring yang saya alami, tetap semangat ya teman-teman.

Pengalaman Belajar Daring Siswa-Siswi Sma Muhammadyah 2 Yogyakarta

Bagian #1

Dalam rangka mengumpulkan pengalaman siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta ketika melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19

Seorang pewarta bernama Muha berhasil menghubungi dua peserta didik bernama Khoirul dan Cahya Handayani Lanuru yang tinggal di Halmahera, Maluku.

Khoirul tinggal di daerah pedesaan Waringin Lamo, Kecamatan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Utara, di mana sekitar rumahnya masih didominasi oleh tumbuhan dan pepohonan yang sering membuatnya merasa tenang.

Meskipun terdapat perbedaan waktu sekitar 2 jam antara WIB dan WIT karena ia tinggal di pulau Maluku, Khoirul, yang merupakan siswa kelas XI IPS, tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh di rumahnya dengan menyesuaikan jadwal pelajaran sekolah.

Bagian #2

Fasilitas belajar pribadi yang dimiliki Khoirul sudah cukup memadai, namun selama pandemi ini ia masih kesulitan dalam mengakses belajar daring dengan bebas.

Khoirul mengungkapkan bahwa di desanya belum tersedia akses internet, sehingga ia harus pergi ke daerah yang berjarak sekitar 8 kilometer untuk mengakses internet, namun hanya dapat membuka aplikasi WhatsApp dan media sosial lainnya.

Untuk dapat mengakses internet dengan sinyal yang lebih kuat, ia harus pergi ke daerah yang terletak sekitar 16 kilometer dari rumahnya.

Setelah sampai di sana, ia baru dapat membuka E-Learning dan lain sebagainya. Meskipun mengalami kesulitan dalam belajar, semangat Khoirul patut diapresiasi karena ia telah berjuang keras untuk tetap belajar.

Sebelum pandemi, ia telah bermimpi untuk bersekolah di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, kota pendidikan yang dikenal luas.

Sebagai putra kelahiran Halmahera Utara, ia memiliki alasan khusus untuk bersekolah di Muha yaitu untuk mencari pengalaman baru dan melatih kemandiriannya.

Baginya, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta tidak hanya mengajarkan ilmu dunia tetapi juga ilmu agama.

Bagian #3

Cahya Handayani Lanuru, seorang siswa kelas XI IPA yang berasal dari Halmahera Selatan, memiliki impian untuk belajar di luar daerah sejak dia masih di Sekolah Dasar.

Namun, orang tuanya belum mengizinkannya karena masih terlalu kecil. Selama pandemi, Cahya terpaksa harus belajar dari rumah secara daring.

Meskipun sekolah telah memfasilitasi dengan baik untuk belajar secara online, Cahya merasa tidak nyaman dengan sistem ini karena di daerahnya, terutama saat hujan, sinyal internet sangat tidak stabil sehingga kualitas video tatap muka tidak maksimal.

Cahya juga merasa kurang bisa bersosialisasi dan bercanda dengan teman-temannya seperti biasanya.

Meski demikian, Cahya tetap berhasil mengatasi kendala tersebut dan mendapat nilai yang bagus dalam Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS).

Ketika ditanya mengenai pengalaman yang dapat dibagi kepada teman-temannya selama pembelajaran jarak jauh, Cahya memberikan pesan inspiratif bahwa dalam belajar dan bersekolah, pasti akan ada kesulitan.

Namun, dengan tekad yang kuat dan kemauan untuk mengatasi rintangan, kita dapat menjadi sukses. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Semoga pengalaman belajar daring dari Sma Muhammadyah 2 Yogyakarta ini bisa menginspirasi dalam meningkatkan semangat belajar kita.

Akhir Kata

Demikianlah cerita pengalaman belajar daring yang bisa kami bagikan untuk berbagi kisah suka-duka pembelajaran di berbagai penjuru negeri ketika pandemi.

Dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi, belajar secara daring menjadi pilihan yang semakin banyak diminati.

Pengalaman belajar dengan berani selama pandemi mungkin membawa banyak tantangan, namun juga memberikan peluang untuk belajar dengan lebih fleksibel dan mandiri.

Dari cerita Khoirul dan Cahya, kita dapat belajar tentang semangat dan tekad yang kuat untuk terus belajar meski dalam kondisi sulit.

Teruslah bersemangat dan jangan biarkan kendala apapun menghalangi diri kita untuk meraih kesuksesan dalam belajar berani!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *